Header Ads

Penyangkalan

 

Halo Sobat mumolok.blogspot.com, mari kita belajar dari kisah Penyangkalan yang ditulis berdasarkan “Tafsiran Injil Markus” oleh Mathew Henry


Adapun baca dalam renungan tersebut yakni Markus 14:66-72


_69 Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka." 70 Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!" 71 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" [Mrk 14:69-71]_



Setelah melarikan diri bersama murid-murid lainnya ketika Yesus ditangkap hamba-hamba imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi di taman Getsemani, Petrus datang ke istana Imam Besar melihat dari jauh proses pengadilan Yesus untuk mengetahui kesudahannya. Petrus berbaur dengan orang-orang yang menonton pengadilan Yesus. 


Sebelumnya Petrus adalah murid yang mengikrarkan _kesetiaan sampai mati kepada Yesus (Mrk 14:31)._ Tetapi ketika Yesus diadili dan masuk ke dalam situasi sangat sulit, Petrus hanya melihat dari jauh tanpa berbuat apapun. Seharusnya Petrus melakukan pembelaan bagi Yesus. Tetapi Petrus malah berusaha menyembunyikan identitasnya dan berusaha untuk tidak dikenali sebagai murid Yesus.


Begitu ada seorang perempuan mulai mengenalinya sebagai orang yang selalu bersama Yesus, _Petrus menyangkalnya._ Padahal perkataan wanita itu bukanlah ancaman. Ketakutan yang menguasainya membuat Petrus _menyangkal mengenal Yesus._ Kemudian _berkokoklah ayam._ Lalu _Petrus pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya_ karena teringat semua yang dikatakan Yesus tentang dirinya sebelumnya.


Ketika seseorang yang mengaku sebagai orang percaya menjaga jarak dengan Yesus dan melihat dari jauh berbagai hal yang dilakukan Yesus bagi dunia melalui orang-orang yang percaya kepadaNya, maka kejatuhan orang tersebut tinggal menunggu waktu. Penolakan orang percaya untuk terlibat di dalam pelayanan bersama Yesus membuatnya tidak memiliki pengalaman berjalan bersama Yesus. Tidak adanya pengalaman berjalan bersama Yesus - khususnya memasuki situasi sulit - akan membuat orang tidak memiliki hati yang bergantung kepada Yesus. Sehingga mudah meninggalkan Yesus.


Demikian pula ketika orang mulai menyamarkan identitasnya sebagai orang percaya dari orang lain, kejatuhan orang tersebut tinggal menunggu waktu. Orang percaya yang mengaburkan identitasnya dan berusaha untuk sama dengan orang dunia pada akhirnya akan berpikir dan bertindak sama dengan orang yang tidak mengenal Allah. Berpikir dan bertindak sama dengan orang dunia akan membuat orang merasa tidak memerlukan Yesus.


Karena itu kita perlu belajar terus untuk terus bersama Yesus melakukan sesuatu bagi dunia. Pengalaman bekerja bersama dengan Yesus Kristus - termasuk di dalam situasi sulit - akan memperkuat iman kita. Kita juga perlu menyatakan dengan jelas identitas kita sebagai orang percaya sekaligus menjaga perilaku kita. Dengan identitas dan perilaku yang selaras akan membuat kita memiliki kesempatan memberikan pengaruh baik kepada orang lain.



Powered by Blogger.