Header Ads

Menghakimi Sang Kebenaran


Halo sobat momolok.blogspot.com, Renunganabtu, 1 April 2023 dari Injil Markus 14:53-65 yang Ditulis berdasarkan “Tafsiran Injil Markus” oleh Mathew Henry


60 Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" 61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" 62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." 63 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi? [Mrk 14:60-63]



Terdapat perbedaan besar makna antara mencari sesuatu dengan mencari sesuatu seperti yang diinginkan. Ketika orang mencari sesuatu - apa yang ditemukannya itulah yang diterimanya. Ketika orang mencari sesuatu yang diinginkan - orang baru merasa mendapatkan ketika yang dicarinya sesuai dengan keinginannya. Jika yang didapatkan itu tidak sesuai dengan keinginannya - dia merasa belum menemukannya. 


Dari perkataan nabi-nabi terdahulu bangsa Yahudi mengetahui bahwa TUHAN akan mengirimkan seorang Mesias bagi mereka.


Nubuatan para nabi terdahulu itu diterjemahkan oleh orang Yahudi yang telah seratus tahun berada di dalam kolonialisasi Romawi - sebagai seorang pembebas politis. Seorang pembebas politis yang gagah perkasa yang akan memimpin orang Yahudi berperang melawan pasukan Romawi.


Ketika TUHAN mengirimkan seorang dengan kuasa demikian besar yang mampu _menyembuhkan orang sakit, membuat orang buta bisa melihat, membuat yang tuli bisa mendengar, membuat yang lumpuh bisa berjalan hingga membangkitkan orang mati_ - walau membuat mereka kagum - tidak sesuai dengan kriteria yang mereka bangun. Berbagai tanda ajaib itu tidak bisa meruntuhkan keraguan mereka. Berbagai tanda luar biasa yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa - tidak mampu meruntuhkan keraguan orang Yahudi karena tidak sesuai dengan kriteria yang telah mereka bangun. Akibatnya, mereka _melihat tapi tidak menanggap dan mendengar tapi tidak mengerti._ Orang Yahudi tidak bisa melihat dan menerima Mesias yang telah ribuan tahun mereka tunggu - justru ketika Mesias itu ada di depan mereka. 


Bahkan ketika orang yang mereka ragukan sebagai Mesias itu mengatakan : Akulah Dia - sebagai penegasan atas kemesiasanNya - mereka tetap tidak bisa menerima dan tidak bisa percaya. Bahkan Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya karena menganggap Yesus menghujat Allah. Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan Yesus harus dihukum mati.


Keputusan dan tindakan yang dilakukan _imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat_ menunjukkan bahayanya membangun konsepsi sendiri tentang berbagai hal di dunia. Membangun konsepsi sendiri tentang bagaimana hidup harus dijalani, ukuran keberhasilan hidup hingga Allah yang mereka inginkan. Ketika orang membangun konsepsi sendiri tentang bagaimana hidup harus dijalani - tetapi kemudian tidak sesuai dengan konsepsi mereka - mereka merasa hidupnya berantakan. Ketika orang membangun konsepsi sendiri tentang ukuran keberhasilan hidup - tetapi kemudian tidak sesuai dengan konsepsi mereka - mereka merasa hidupnya telah mengalami kegagalan. Ketika orang membangun konsepsi sendiri tentang bagaimana seharusnya Allah - kemudian Allah datang kepadanya tetapi tidak sesuai dengan konsepsi mereka - mereka merasa itu bukan Allah. Dengan melakukan itu manusia telah menjadikan dirinya sebagai penentu kebenaran. Manusia telah menjadikan dirinya allah.


Karena itu belajar memahami rancangan Allah bagi diri kita dan menjalaninya sesuai perkataanNya - akan membawa diri kita kepada rancangan damai sejahtera Allah bagi umat manusia.




Powered by Blogger.