Header Ads

Rovolusi mental usia produktif di era Revolusi 4.0, guna Memanfaatkan Bonus Demografi Ilmu Demografi, menjelaskan bahwa bonus




MUMOLOK, OPINI - Ilmu Demografi, menjelaskan bahwa bonus demografi adalah keadaan dimana usia produktif lebih banyak di banding usia Non-produktif. Pada saat usia produktif lebih banyak hal ini akan mengurangi angka Dependention Rasio (angka ketergantungan)


Sebelum melangkah jau kenapa perlu adanya Revolusi mental perlu kita memahami apa itu Revolusi Industri 4.0 secara singkat dari perkembangannya.


Munculnya mesin uap di inggris yang di temukan pertama kali oleh jhames what , membuat peralihan yang besar pada sistem produksi yang awalnya hanya dapat dilakukan dengan tenaga Air, tanaga udara, dan tanah. mesin uap telah menggantikan ketiga tenagah ini serta lebih banyak menghemat biaya , tenaga, dan waktu.


Munculnya mesin uap ini bangsa-bangsa di Eropa yang awal membutuhkan waktu stengah tahun (6 bulan) melintasi samudra untuk memasuki wilayah Asia pada umumnya , pada saat itu juga Bangsa-Bangsa Eropa hanya membutuhkan waktu 2 bulan untuk dapat memasuki wilayah Asia.


Banyaknya waktu, tenagah, dan biaya mulai ada penghematan dan sebaliknya ada peningkatan dan efisiensi oleh bangsa-bangsa Eropa yang di dapat dari bang-bangsa di Asia.


Tidak hanya berhenti disitu kemudian muncul lagi di Amerika dimana mobil-mobil di produksi secara masal dengan capaian 1 tahun mencapai 6 ribuan lebih , dengan adanya produksu besar-besaran ini di tandai telah memasuki revolusi industri 2.0.


Tidak hanya berhenti disini pada akhir perang dunia ke-2 , komputer yang pada awalnya berukuran besar dan memakan arus listrik yang banyak mulai di kecilkan yang mengurangi pemborosan aliran dengan menghasilkan informasi yang melangit hal ini di di akui bawasannya telah memasuki peradaan revolusi yang ke tiga yang kemudian menghantar kita pada kehidupan sekarang yang lagi tren di kalangan milenial atau Revolusi 4.0 yang semua sistemnya tersambung secara otomatis atau Otomatisasi .


Peradaban ini selalu memunculkan cerita-cerita yang menarik sekaligus mengesankan karna setiap peradaban selalu menghilangkan jutaan lapangan pekerjaan dan juga selalu memunculkan jutaan lapangan pekerjaan baru . Lalu menjadi pertanyaan apakah usia potensial yang di proyeksikan pada dari Sensus penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dimana pada tahun 2019 akan mencapai 70% ini suda dilakukan revolusi mental ???


Lalu kenapa harus ada revolusi mental ???, jawabannya karna mental anak bangsa yang mengeyam pendidikan sejak bangsa ini Merdeka orientasinya hanya ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga pola pemikiran seperti ini, 100% harus di rubah apalagi di kehidupan Revolusi 4.0 dimana semua sistemnya tersambung otomatis dan juga ketersediaan lapangna pekerjaan yang terbatas perlu dilakukannya perubahan mental dari orientasi ini.


Caranya dapat dilakukan dengan memanfaatkan Revolusi 4.0 yang sistemnya otomastisasi ini , perlu dilakukanya pelatihan-pelatihan yang bersifat ilmiah dan juga penyediaan Balai Latihan Kerja (BLK), yang dapat menghadirkan usia-usia produktif yang potensial yang dapat mengdongkrak pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan 2045 Indonesia Emas .



Powered by Blogger.