Mengaku Senang dan Bangga Pada Nono, Ini Tips Mendidik Anak Ala Gubernur NTT
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT),
Viktor Bungtilu Laiskodat, rupanya tidak hanya memiliki sejumlah pernyataan yang
kontroversi seperti yang muncul dalam berbagai pemberitaan media. Akan tetapi, orang nomor 1 di NTT itu juga memiliki tips untuk mendidik anak-anak agar
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh.
Hal itu diungkapkannya melalui akun
Facebooknya @Viktor Bungtilu Laiskodat, saat
menerima rombongan lembaga
Internasional Abacus Bryan Gym, yang akan memberikan penghargaan kepada Nono atau Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, siswa
kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT yang meraih posisi
pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym tahun 2022. Pada, (06/01/2023).
Berikut Pernyataan Gubernur Viktor,
dalam akun Fbnya yang dirampung mumolok.blogspot.com, untuk medidik anak-anak
agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan membanggakan Orang tua, bahkan
Daerah dan Bangsa.
”Membangun anak menjadi manusia hebat bukan hanya
intelektualnya saja, tetapi juga memiliki Adversity Quotient atau daya tahan
terhadap tekanan. Jadi anak tidak dimanja, tetapi dilatih untuk melalui tekanan
yang sesuai dengan tahapan usianya, sehingga pelan-pelan anak menjadi kuat
bertahan, tekanan tetap harus ada tetapi tidak membuat anak menjadi stres.
Outputnya adalah anak memiliki Pain Tolerance atau batas kemampuan untuk dapat
menerima rasa sakit fisik maupun psikis, sehingga ketika dewasa dan berhadapan
dengan masalah, tantangan, atau penderitaan, dia tetap tenang dan rasional,”
tulis Viktor yangn dikutip mumolok.blogspot.com. Pada (07/01/2023).
Lebih lanjut Gubernur Viktor menjelaskan bahwa, Orang
selama ini menganggap rasional itu adalah pikiran yang cerdas. Padahal rasional
itu adalah kehendak hati yang mendapat konfirmasi dari kognisi. Karena itu
tidak boleh manusia itu dibangun kognisinya saja, namun afeksinya juga harus
diperkuat. Jika afeksi diperkuat maka kehendak hatinya menguat, ditambah dengan
kognisi yang kuat, maka konfirmasinya menjadi kuat sekali. Sehingga segala hal
yang sifatnya bisa dia buat, yang awalnya dianggap irrasional, akan diterima
menjadi rasional.
“Kita para orang tua tidak jarang membuat anak itu jauh
dari masalah, padahal seharusnya pelan-pelan kita dekatkan anak-anak dengan
masalah lalu latih mereka untuk menyelesaikannya, sehingga saat anak sudah
besar bisa memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan
kehidupan. Karena kita tidak sedang membangun robot yang hanya diisi dengan
pengetahuan tetapi tidak memiliki kepedulian, empati, dan keberanian untuk
mengambil keputusan,” ujarnya.
Kata Viktor, Banyak anak-anak yang terlahir dari latar
belakang biasa saja tetapi mereka menjadi luar biasa dan lebih berhasil
dibanding anak-anak yang hanya cerdas di lembaga pendidikan saja, karena mereka
memiliki daya tahan yang luar biasa.
“Jadi sebagai orangtua, isilah anak kita bukan saja dengan
pengetahuan, tetapi juga dengan afeksi atau kasih sayang serta bertahap melatih
anak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, sehingga menjadi manusia
dengan emosi, moral dan spirit yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan
saat anak besar nanti. Tidak ada yang tidak bisa. Semua anak itu pasti bisa
dengan cara yang berbeda-beda. Jagalah anak-anak kita sampai batas usia mereka
matang, sehingga mereka mampu mempergunakan ilmu yang didapatnya bagi diri
mereka sendiri dan bagi lain,” pesannya
Viktor menggungkapkan kebaggaannya atas keberhasilan Nono
yang tidak hanya membanggakan NTT tetapi juga Dunia.
“Saya senang dan bangga melihat anak seperti Nono atau
Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Amarasi
Selatan, yang meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain
Gym tahun 2022 yang diikuti oleh sekitar 7000 siswa dari seluruh dunia, Nono
membanggakan NTT juga dunia, yang tentunya tidak terlepas dari peran guru yang
sangat penting dalam membangun anak yang cerdas dan mandiri. Salam Literasi,” pungkas Viktor.
Untuk diketahui Nono yang memiliki nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay merupakan siswa kelas 2 (dua) Sekolah Dasar Inpres (SDI) Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Nono, berhasil yang meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym tahun 2022 mengalahkan perwakilan dari Negara Qatar dan Amerika Serikat.
Post a Comment