Faktor – Faktor Perkembangan Pembangunan Wilayah
Menurut Hill dan Williams dalam Husain (2008) untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang perkembangan wilayah, diperlukan variabel yang cukup banyak macamnya yang berfungsi untuk menilai suatu daerah.
Berkaitan dengan analisis variabel-variabel ekonomi perlu ditambahkan indikator-indikator yang mengacu pada Kebutuhan Fisik Minimum (Minimum Physical Needs), yang terdiri dari tiga area kunci indikator sosial yang mempengaruhi nilai perkembangan suatu daerah yaitu kesehatan, kemiskinan, dan pendidikan. Adapun aspek-aspek didalam perkembangan wilayah, diantaranya;
a. Aspek Ekonomi
Perkembangan wilayah merupakan integral dari pertumbuhan ekonomi yang secara kontinu merupakan suatu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah. Perkembangan ekonomi yang dapat diukur dan obyektif, adanya perluasan tenaga kerja, modal, serta volume perdagangan dan konsumsi. Perkembangan ekonomi dapat dipergunakan untuk menggambarkan faktor-faktor penentu yang mendasari pertumbuhan ekonomi, seperti perubahan dalam teknik produksi, sikap masyarakat, dan lembaga-lembaga (Jhingan 1983, dalam Husain, 2008).
b. Aspek sosial
Faktor manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan wilayah yang menekankan pada efisiensi. Dalam mengetahui perkembangan suatu wilayah dari aspek sosial, kemiskinan (poverty) merupakan indikator yang digunakan dalam menilai perkembangan suatu wilayah (Hill and Williams 1995, dalam Husain, 2008). Perkembangan wilayah diiringi pula dengan perkembangan pendidikan. Melalui pendidikan yang dilakukan oleh pihak pemerintah ataupun pihak swasta dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
c. Aspek Infrastruktur
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Infrastruktur merajuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat (Grigg dalam Husain, 2008). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah, perkembangan pola, dan struktur wilayah atau kota secara umum sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal (Branch, 1995).
Faktor fisik internal terdiri dari:
1) Keadaan geografis, yakni pengaruh letak geografis terhadap perkembangan fisik dan fungsi yang diemban oleh wilayah. Wilayah pantai misalnya akan berkembang secara fisik pada bagian daratan yang berbatasan dengan laut dengan perkembangan awal di sekitar pelabuhan. Oleh karenanya, wilayah demikian memiliki fungsi sebagai wilayah perdagangan dan jasa serta sebagai simpul distribusi jalur transportasi pergerakan manusia dan barang.
2) Tapak (site), merujuk pada topografi kota/ wilayah. Sebuah wilayah akan berkembang dengan memperhitungkan kondisi kontur bumi. Dengan demikian pembangunan sarana dan prasarana wilayah akan menyesuaikan dengan topografinya agar bermanfaat secara optimal.
3) Fungsi wilayah, yaitu aktivitas utama atau yang paling menonjol yang dijalankan oleh wilayah tersebut. Wilayah yang memiliki banyak fungsi, seperti fungsi ekonomi dan kebudayaan, akan lebih cepat perkembangannya dari pada wilayah berfungsi tunggal.
4) Unsur-unsur umum lainnya seperti jaringan jalan, penyediaan air bersih, dan jaringan penerangan listrik yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Faktor fisik internal yang mempengaruhi perkembangan pola dan struktur wilayah atau wilayah yaitu fungsi primer dan sekunder wilayah yang tidak terlepas dan keterkaitan dengan daerah lain.
Post a Comment