Perlengkapan Rohani Dalam Konteks Mahasiswa
MUMOLOK, OPINI - Surat Paulus pada jemaat di Efesus dalam bacaan Alkitab (Efesus:6:10-19), Paulus menekankan hal-hal yang harus di perbuat oleh jemaat di Efesuss pada waktu itu yang di jelaskan dengan sangat jelas.
Dalam bacaan ini beberapa hal di tekankan pada jemaat di Efesus diantaranya ialah Kebenaran, Iman, Keadilan dan Kerelaan atau Keiklasaan.
Dalam konteks Alkitabia atau kehidupan beriman kita menyakini bahwa kehidupan kita di dunia tak ada yang abadi, kita menyakini bahwa semua akan berakhir pada waktunya atau yang tidak asing ialah bahwa sesudah kehidupan akan ada kematian.
Sebagian orang percaya bahwa pada saat kematian seorang yang mengalami kematian akan menemui 2 tempat yaitu Surga dan Neraka.
Pada umumnya semua orang menginginkan surga dan untuk mendapatkan tempat tersebut telah dijelaskan oleh Paulus di atas bahwa yang perlu di siapkan ialah Kebenaran Iman, Keadilan dan Kerelaan Hati.
Dalam konteks Mahasiswa atau Maha yang ada dunia setelah yang Maha Esa yang tak terlihat pada umumnya semua orang percaya bahwa mahasiswa dapat memberikan perubahan di berbagai lini kehidupan baik di Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Mahasiswa adalah orang yang dimana sedang melakukan studi atau pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dalam proses studi seorang mahasiswa tidak hanya di tuntut untuk belajar dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sejarah pernah mencatat peran Mahasiswa dalam merubah wajah Demokrasi di Indonesia pada tahun 1998 saat Rezimnya Orde Baru dan seterusnya dan baru-baru ini yang tidak kalah heboh pada awal 2020.
Konteks Mahasiswa yang perlu di pahami sebagaimana yang tertuang pada Visi Kampus dalam UU No 2 tahun 1989 Bab 5 pasal 16 ayat 1 bahwa kampus atau perguruan tinggi adalah pendidikan lanjutan dari Sekolah menengah Atas yang di selenggarakan untuk mempersiapkan anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akedemik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesenian.
Jika dalam segi Alkitabia yang perlu di siapkan ialah Kebenaran, Iman, Keiklasan dan Kerendahan Hati, maka dalam konteks kehidupan Sosial Mahasiswa harus mampu membenarkan identitas nya sebagai agen perubahan yang tidak hanya sebagai wacana tapi harus mampu di implikasikan.
Mahasiswa juga di katakan Kritis. Kritis berarti segalah sesuatu yang di kemukakan selalu berdasarkan data atau fakta yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Pada kehidupan saat ini di era revolisi industri 4.O Mahasiswa harusnya mampu bergerak lebih gesit agar mampu hadir sebagai agen perubahan dan perlu menanamkan nilai-nilai kemahasiswaannya.
Jika dalam konteks Alkitabia kita perlu mempersiapkan diri dengan perlengkapan Rohani seperti yang telah di jelaskan oleh Paulus untuk tetap hidup setelah kematian, maka dalam proses perkuliahan Mahasiswa harus mampu memaksimalkan waktu tetap ketika selesai mengikuti proses perkuliahan bisa mentrasformasikan semua yang telah di perlajari dengan baik itu pada masyarakat.
Post a Comment