Header Ads

Safari Oktober !!!


Dapat kesempatan langkah menemani Senior, Mantan Ketua GMKI Cabang Kefamenanu (Tancab Ke 2), plus Dosen muda Agribisnis Unimor pada hari ini. (Rabu, 26/10/2022), bersafari ke Oenali Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)



Kami bertolak dari kota Kefamenanu (Kabupaten TTU) menggunakan kendaraan ber roda 2, suguhan motivasi dan siraman penguatan kapasitas  terhadap pribadi saya menemani perjalanan kami melintasi jarak berpuluh-puluh kilometer ke Oenali di kediamannya  Bapak Yonrit Sabuna. 


Setibanya disana kami disambut dengan pemandangan yang menarik perhatian,  yang mana terdapat -+10 kolam  yang berisikan ribuan benih lele yang sudah siap dipasarkan. 



Bapak Yonrit bercerita kalau benih lelenya sudah siap dipasarkan dengan harga pasaran per ekor Rp. 1000 (seribu rupiah) . Dia juga bercerita tentang alasanya lebih memilih memproduksi benih lele dari pada memproduksi leleh hingga dewasa untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.


Baginya menyediakan benih lele lebih hemat biaya dibandingkan lele untuk konsumsi rumah tangga yang  lebih membutuhkan pakan dan tempat yang lebih besar yang mana akan merogoh koceg yang lebih besar sebagai cost dan lain sebagainya.


Mendapati cerita Bapak Yonrit pikiran saya langsung tertuju ke Pemerintah Desa. Secarakan pemerintah desa saat ini, di era Bapak Presiden Jokowi mendapatkan kucuran anggaran yang fantastis. Akan sangat bermanfaat jika penggunaannya bersifat padat karya seperti yang dilakukan oleh Bapak Yonrit ini, apa lagi hasil yang didapat Bapak Yonrit cukup fantastis  tentu akan memberikan peningkatan yang drastis juga terhadap PAD Desa itu hanya pikiran saya saja


Kami kemudian kami melanjutkan safari kami ke lahan pertanian Bapak Yonrit diwilayah yang sama, kekaguman saya makin bertumbuh menyaksikan lahan bebatuan seluas 13 HA yang dipenuhi dengan aneka  tanaman holtikultura sebagai pemenuhan konsumsi rumah tangga.



Saya kembali mendapati cerita yang menarik dari awal hadirnya lahan seluas 13 HA. Menurut cerita Bapak Yonrit, prosesnya tidak gampang untuk kemudian dapat mewujudkan mimpinya dan kini telah berhasil mempekerjakan ratusan anak mudah di Oenali kabupaten TTS. Semua dilaluinya dengan ketekunan dan disiplin yang tinggi.


Salah satu yang menarik perhatian adalah semangka kuning non biji yang menjadi salah satu  tanaman unggulan dalam kawasan lahan pertanian tersebut. Menurut Bapak Yonrit perkembangan semangka kuning non bijih yang kini telah beredar luas di kawasan pertanian dipulau Timor ternyata pertama kali dibudidayakan dikawasan lahan tani tersebut.



Tidak lupa Bapak Yonrit juga berbagi kesulitan yang tengah dihadapinya saat ini yang mana sulitnya meyakinkan anak mudah dan sebagian warga tentang sektor pertanian yang menjanjikan dan secara  statistik kini sektor pertanian perlahan mulai ditinggalkan sebagian besar warga dalam skop nasional. 


Selain itu dirinya juga berharap kepada Pemda TTS agar dapat terlibat dalam melakukan upaya menyadarkan warga setempat lantar sebagian besar lahan dalam kawasan tersebut juga belum dimaksimalkan secara optimal oleh para pemiliknya dan cenderung menjadikan lahan mereka menjadi lahan tidur yang tidak produktif.


Diselah-selah sharing tersebut banyak pesan yang saya dapati dan salah satu yang membekas sempat dilontarkan oleh senior Melki Bukifan katanya, Beranilah untuk mengambil resiko gagal cobah lagi sebab pada akhirnya Motivasi dan komitmen yang akan membawa kita ke tujuan. 




Powered by Blogger.